Pride is Cheap
Menyebalkan sekali saat orang-orang secara
tidak langsung mengatakan bahwa kesedihan itu adalah hal yang memalukan dan
menganggapnya sebagai bagian dari ‘galau’. Oh come on, how silly.
Bukankah kadang memang
seseorang berhak merasakan sedih, saat semua hal normal terlihat sangat
dramatis dan melankolis?? Bukankah itu bagian dari hidup??
Tidak ada yang sepenuhnya
hitam atau sepenuhnya putih. Iya kan?
Kadang seseorang yang
sangat dekat, terasa sangat jauh. Apakah itu setara dengan semua rasa yang kita
rasakan atau kita korbankan??
Apakah ada hal lain yang
lebih pantas didahulukan selain keyakinan bahwa diri kita tidak kehilangan rasa
atas dirinya sendiri??
Siapapun kita,siapapun
aku, bukankah itu hal yang berharga untuk dijaga?? Memangnya siapa mereka yang
berhak menahan dirimu untuk menikmati jiwanya sendiri??
Jika ternyata memang
mereka mencintai kita sebagai kita, kenapa mereka harus mencegah kita untuk
menjadi diri kita??
Kenapa mereka
mempermasalahkan kita??
Sangat baik jika mereka
ingin menjadikan kita lebih baik, tapi menjadi lebih baik bukan berarti kita lupa
akan semua hal yang membuat orang mengenal kita karena ’kita’.
Semurah itukah harga
dari ’pride’ saat ini??
Entah apa yang salah,
sudah sangat jelas bahwa semua perasaan ini jujur dan menjauhi kenyataan, tapi
kita terlalu munafik untuk mengakuinya.