senandung pagi
suatu hari dia datang dalam diam..
letih suaramu menandakan jatuh badanmu dalam pelukanku...
aku diam saja..
aku memandangimu dan tak bergeming..
wajah itu terlalu layu untukku..
"bintang...."
dia memanggilku lirih..
aku tersenyum dan menarik kepalanya jauh ke dalam dadaku...
mentari membeku menemaninya disitu..
sayang..
aku merasakan pedihmu..
hujan menurunkan iramanya..
hijau ungu daun yang mati tertusuk racun-racun..
tak rela buang asa ini karena aku tau kau masih berjuang..
"aku akan menari disini saja..biar petir yang membekukan aku.."
kau terpaku..
jikalau esok aku telah lelah menari,,
mungkinkah memori ini membuatmu sadar bahwa aku lebih dari sekedar ilusi..
lebih dari sekedar bualan..
irama yang mengalun ini bagaikan lagu kematian...
yang tidak tau kapan akan menampakkan wujudnya..
tapi pasti datang dan merengkuh, mendekap...
jiwamu sendirian...sepi dan tak bermuara..
maka biarkan itu jatuh dalam alunan..aku menangkapnya dan menjaganya...
hanya ini yang bisa kuberikan,sayang...
jangan merasa hilang...
aku akan menusukkan kakiku jauh ke dalam bumi..
agar badai pun berkeringat untuk robohkan aku...
titik-titik ini terhubung antar dirimu dan jiwaku..
yang tertaut dalam dan mendetail...
biarkan mereka menunjuk-nunjuk kita dengan parang yang berdarah-darah..
tapi aku,,
memegang hatimu,,hingga tanganku berdenyut seiring dengannya...
"masih disitu,bukan??"
kau terpejam..
lalu aku hanya tersenyum..
letih suaramu menandakan jatuh badanmu dalam pelukanku...
aku diam saja..
aku memandangimu dan tak bergeming..
wajah itu terlalu layu untukku..
"bintang...."
dia memanggilku lirih..
aku tersenyum dan menarik kepalanya jauh ke dalam dadaku...
mentari membeku menemaninya disitu..
sayang..
aku merasakan pedihmu..
hujan menurunkan iramanya..
hijau ungu daun yang mati tertusuk racun-racun..
tak rela buang asa ini karena aku tau kau masih berjuang..
"aku akan menari disini saja..biar petir yang membekukan aku.."
kau terpaku..
jikalau esok aku telah lelah menari,,
mungkinkah memori ini membuatmu sadar bahwa aku lebih dari sekedar ilusi..
lebih dari sekedar bualan..
irama yang mengalun ini bagaikan lagu kematian...
yang tidak tau kapan akan menampakkan wujudnya..
tapi pasti datang dan merengkuh, mendekap...
jiwamu sendirian...sepi dan tak bermuara..
maka biarkan itu jatuh dalam alunan..aku menangkapnya dan menjaganya...
hanya ini yang bisa kuberikan,sayang...
jangan merasa hilang...
aku akan menusukkan kakiku jauh ke dalam bumi..
agar badai pun berkeringat untuk robohkan aku...
titik-titik ini terhubung antar dirimu dan jiwaku..
yang tertaut dalam dan mendetail...
biarkan mereka menunjuk-nunjuk kita dengan parang yang berdarah-darah..
tapi aku,,
memegang hatimu,,hingga tanganku berdenyut seiring dengannya...
"masih disitu,bukan??"
kau terpejam..
lalu aku hanya tersenyum..