Tuesday, December 2, 2014

Apa yang telah disiapkan takdir di depan jalan bagi semua orang?

Apa yang telah dibuat oleh keadaan untuk disampaikan kepada semua orang?

Apa yang diharapkan oleh mimpi untuk dipeluk oleh semua orang?

Apa yang terjadi jika aku tidak seperti yang dirancang logika di masa depan?

Apa yang masuk akal dari sebuah impian yang dilukis dari tumpukan mimpi yang abu-abu?

Apa ?? Apa??

Terlalu banyak “apa” sebelum aku bisa tidur tenang dan tidak bermimpi buruk. Tidak mengkhawatirkan banyak orang atau banyak hal, tidak perlu menjawab semua “apa” yang terucap oleh otak jeniusku. Tidak memikirkan sejuta kemungkinan yang mungkin akan terjadi, yang kebanyakan adalah pikiran buruk, pikiran jahat, pikiran yang disampaikan setan, bukan malaikat.

Memang apa bedanya pesan yang disampaikan setan atau pesan yang disampaikan malaikat? Bukankah terserah padaku untuk mengartikannya?
Lihat, kan, aku kembali mengkhawatirkan tentang “apa”. Tentang bagaimana aku harus menjawab “apa” itu.

Seperti cerita dalam film, alurnya tidak berantakan, rapi dan tersusun dengan baik. Semua pertanyaan tentang “apa” dijawab sedemikian rupa dengan diplomatis dan terorganisir.


Pada akhirnya, kita akan tidur setelahnya, semua “apa” akan dijawab di akhir film. Lalu, bagaimana dengan “apa” ku? Siapa yang nantinya akan menjawab dan tidak membuatku gelisah setiap malam ketika aku akan tertidur? Lalu apa yang membuat semua hal ini berpengaruh dengan waktu tidurku? Ah stop. Jangan lagi mengucapkan apa. Tidurlah. Tidur. Selamat malam.

karimashita blog-space ♥ . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates