Thursday, December 23, 2021

Haii semua..

Jadi beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 20 Desember 2021, aku dan banyak sekali teman-teman blogger #1Minggu1Cerita yang juga ikutan join Talkshow live Youtube nya KBR Indonesia dengan bahasan yang unik sekaligus insightfull, yaitu "Yuk, Cegah Disabilitas karena Kusta"


Narasumbernya pun gak kalah luarbiasa, ada Dr.dr Sri Linuwih Susetyo, SpKK(K) selaku Ketua Kelompok Studi Morbus Hansen (Kusta) Indonesia PERDOSKI. Ada juga Bapak Dulamin selaku Ketua Kelompok Perawatan Diri (KPD) kec.Astanajapura Cirebon.

Dalam pembahasan kali ini, tidak sedikit hal baru yang aku akhirnya tau. Selama ini, stigma masyarakat tentang kusta cukup erat melekat dalam pemikiranku. Ternyata sama dengan penyakit lainnya, kusta pun bisa disembuhkan dan bukan merupakan penyakit yang tabu untuk dibicarakan, justru kita harus memiliki pengetahuan yang baik tentang kusta sehingga bisa mengantisipasi langkah jika terkena atau menemui keluarga dengan penyakit ini.

Menurut dokter Sri, secara umum kusta dibagi 2 klasifikasi umum, ada kusta kering dan kusta basah(kusta basah membutuhkan perawatan yg lebih intens karena terdapat lebih banyak bakteri).

Penyembuhan kusta pun bervariatif, untuk kusta kering membutuhkan waktu kurang lebih 6-9 bulan, sedangkan kusta basah membutuhkan waktu 12-18 bulan untuk penyembuhannya. Tapi lama nya perkiraan waktu sembuh penyakit kusta berkaitan erat juga dengan kebersihan dan disiplin pasien dalam merawat diri dalam prosesnya.

Seru nya live chat saat talkshow berlangsung

Bagi para penyintas atau bahkan yang sekarang sedang berjuang untuk sembuh dari kusta, jangan pernah hilang semangat atau malas rutin minum obat untuk penyembuhan. Selain obat kusta sudah di sediakan gratis di Puskesmas, dokter Sri juga mengatakan "Keteraturan pengobatan (-kusta) itu penting, karena kalau itu (-berhenti atau jeda minum obat dalam kurun waktu tertentu) maka akan mulai dari awal lagi."

Menurut pak Dulamin, stigma buruk dari masyarakat terkait penyakit kusta juga berakibat pada proses penyembuhan pasien kusta. Kalimat negatif yang menyerang penderita kusta bisa mengakibatkan reaksi kusta makin parah (karena stress), sehingga penting bagi kita untuk tenang dan lapang dada sehingga pikiran kita lebih relax maka reaksi penyembuhan akan lebih baik.


Lalu bagaimana Kusta bisa menyebabkan Disabilitas??

Menurut dokter Sri, letak kemerahan/bercak putih/masalah kulit karena kusta menentukan apakah kusta tersebut bisa menyebabkan disabilitas ataupun tidak. Perlu di garis bawahi bahwa kusta adalah penyakit kulit yang berhubungan dengan masalah syaraf. Jadi, saat kusta semakin parah dan tidak diobati dengan benar, bisa mengganggu kemampuan indera yang ada di daerah terkena kusta tersebut.

Misal kusta berada di daerah sekitar mata, telinga, tangan,kaki atau daerah-daerah lain di tubuh kita yang memungkinkan terjadinya disabilitas jika syaraf nya mengalami gangguan.

Itulah mengapa sangat penting untuk segera memeriksakan masalah kulit yang kita alami, terlebih jika dalam waktu yg panjang atau kondisi nya semakin parah.

Tugas kita untuk menghentikan stigma yang sudah mendarah daging di masyarakat kita tentang kusta. Bahwa kusta adalah penyakit kutukan, guna-guna dan lain sebagainya. Kusta adalah penyakit kulit yang bisa dipahami dan diobati secara medis, bahkan penyebabnya pun jelas.

Penularan kusta bisa terjadi karena kontak langsung dan berkesinambungan, maka sangat penting untuk segera melakukan pengobatan dan penanggulangan jika ada anggota keluarga yang menderita penyakit kusta, bukan malah dijahui atau dikucilkan dengan pikiran buruk tentang kusta itu sendiri.

Terlebih jika kusta berada di titik-titik bagian tubuh yang bisa mengakibatkan disabilitas.

Banyaknya pertanyaan yang masuk di live chat Talkshow tentang Kusta bersama KBR.

Tugas kita bersama untuk terus membangun awareness tentang kusta dan menghilangkan stigma agar masyarakat yang menderita kusta bisa mendapatkan pengobatan yang sesuai kebutuhan dan berkesinambungan.

Dengan publikasi positif tentang kusta, penderitanya pun di harapkan lebih kooperatif dalam mencari dan menyalani pengobatan tanpa takut akan stigma tertentu. Sehingga, kondisi mereka yg mengalami kusta pun bisa berangsung membaik tanpa perlu ada gangguan stress karena penolakan dan penghakiman dari masyarakat yang minim pengetahuan tentang kusta.

Yuk lebih peduli dengan sekitar.. kamu bisa juga nonton rekaman Talkshow kemaren disini ya 👉🏻Kusta bisa menyebabkan disabilitas 

Yuk cegah Disabilitas karena kusta 💪🏻

5 comments

Saya baru tahu jika kusta memiliki keterkaitan dengan disabilitas. Saya kira kusta adalah penyakit kulit biasa tanpa ada kaitannya dengan syaraf. Harus lebih perhatian dan berhati-hati ya. Juga tetap semangat untuk penderita, semoga sosialisasi yang ada membuat mereka lebih diterima, tidak boleh diasingkan.

REPLY

Aku jujur baru tahu ternyata kusta bisa menyerang syaraf dan mengakibatkan disabilitas juga. Wah pengetahuan baru nih, jadi lebih aware nih terhadap kesehatan keluarga...

REPLY

Setuju bun, memang tugas bersama untuk memberikan awareness tentang kusta dan menghilangkan stigma agar masyarakat yang menderita kusta bisa mendapatkan pengobatan yang sesuai.

REPLY

Isi tulisan menarik banget nih jadi nambah informasi soal lusta dan jadi bikin aware juga , terima kasih mom

REPLY

Setuju sih ini, penting banget untuk awareness ttg masalah ini. Apalagi kusta itu bisa menular kan ya? Jujur aku aja baru tau kalo kusta tuh bisa berakibat fatal juga ya

REPLY

karimashita blog-space ♥ . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates