Friday, February 4, 2011

matahari masih jauh di ujung...
burung masih terdiam dalam sangkar-sangkar takut yang membelenggu..
seandainya saja..aku menyanyikan lagu malam agar bumi kembali teduh dalam gelap..

sang putri masih berjalan lirih di depan kerajaan..
membawa sekotak harapan yang rapat dalam kenyataan yang palsu...
aku melihat jiwanya diam..
tapi menggerak-gerakkan bibir seperti sedang berdoa..

"dewa pagi...
bawa jiwa yang terbelenggu menjadi merdeka atas hak nya...
aku merana dalam lekukan surga..
di dunia yang engkau biarkan menjadi dunia dalam mimpi para-para jiwa bebas.."

aku melihat lirikan matanya mencari-cari bayangan....
entah seperti apa itu...
seolah ingin memaksa hatinya agar menemukan tangga baru untuk pergi dan menjauh..

lalu...
seorang penyair memantulkan kata-kata dalam batin nya..
menumbuhkan nyawa dalam lisannya...
pria kuat yang menolong dengan tangan-tangan bahasanya...
diam dalam lamunan yang sekejap..
dia menyuguhkan cinta pada dunia dalam ciptaan nya...
dalam sunyi...

"wahai sang angin...
masihkah kau mampu bawakan khayalan suram untuk memanduku..
menemukan hidupku yang tergantung di dalam nya??
mungkinkah ketukan penamu masih menggerak-gerakkan dinding yang kubangun kokoh dalam sukma??
aku ingin membebaskan belenggu alam atasmu..."

dia tersenyum simpul dan tak bermaksud..
menyadarkan jiwaku bahwa aku sepenuhnya ingin dia kembali menuliskan kunci-kunci bagi jiwa yang terpenjara dan sakit..
entah kapan..
suatu saat dongeng akan mengalunkan mereka dalam irama yang satu..
aku akan menjadi saksi yang ati dalam diam-ku yang indah..

aku melihat mereka...
berjalan mendekat dan terus mendekat...
lalu bertemu..
dan dalam senyum,,
aku melihat mereka saling membunuh dalam tatapan pertama itu..

2 comments

shi bikin puisi melulu, jadi kepingin bikin puisi deh :D

REPLY

hehe...bikin dongg...

tapi ini syair..bukan puisi...sejenis sihh..tapi beda :)

REPLY

karimashita blog-space ♥ . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates